Viralnya Kayu Bajakah, Nguntungin Siapa Ya?

Viralnya Kayu Bajakah, Nguntungin siapa ya?. Fenomena Viralnya Kayu Bajakah sebagai obat Kanker membuktikan bahwa masyarakat Indonesia sudah mulai membutuhkan alternatif lain dalam pengobatan. Dibalik fenomena pengobatan herbal kanker, akan ada kerugian yang di alami oleh beberapa pihak, terutama perusahaan farmasi. Kayu bajakah merupakan berasal dari pohon bajakah yang terdapat di pulau Kalimantan Tengah.

 sebagai obat Kanker membuktikan bahwa masyarakat Indonesia sudah mulai membutuhkan alternati Viralnya Kayu Bajakah, Nguntungin Siapa Ya?

Kepopuleran Kayu  Bajakah bermula saat dua siswi SMA di Palangka Raya melakukan penelitian tahap awal terhadap Bajakah yang menang dalam sebuah lomba di Korea Selatan. Selain itu, setelah beredarnya informasi ini, Gubernur kalimnatan Tengah memberikan apresiasi dengan mendorong dipatenkannya Kayu Bajakah ini. 

Semenjak itulah, Kayu Bajakah mendadak terkenal menjadi suatu alternatif dalam mengobati kanker. Kita ingat beberapa tahun lalu, ada produk yang dijual dari kulit manggis yang dipercaya mengandung antioksidan tinggi. Pesona Kulit Manggis saat ini mendadak hilang setelah Kayu Bajakah terkenal belakangan ini. 
Baca juga : Mengenal Apa Itu Diabetes dan Cara Pemeriksaannya

Cara Mengolah Kayu Bajakah Untuk Mengobati Kanker

  1. Keringkan di bawah sina Matahari, kemudian dicacah dan ditumbuk sampai menjadi bubuk.
  2. Satu gram tumbuhan bajakah harus direbus kurang lebih 30 menit.
  3. Kemudian air rebusan bajakah dikonsumsi pengganti air putih sehari-hari.

Kandungan Tanaman Bajakah Yang sanggup Melawan Kanker

Dalam tumbuhan bajakah terdapat banyak zat penyembuh kanker. Di antaranya Fenolik, Streroid, Tannin, Alkonoid, Saponin, Terpenoid. Beberapa zat ini terbukti bisa menyembuhkan kanker setelah diuji coba di Laboratorium Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Baca juga : Pemeriksaan Antigen Ns1 (Nonstruktural 1) Dengue di Klinik Praga Medika Indramayu

Tanggapan Para Ahli Tentang Uji Awal Bajakah Terhadap Kanker

Dikutip dari Tribun Bogor, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) pusat, Prof Dr dr Aru Sudoyo, meminta masyarakat untuk tidak berlebihan berharap terhadap Bajakah. "Masyarakat tidak perlu terlalu berharap tinggi dengan hasil uji coba awal begitu. Ingat, tidak ada obat yang ajaib," ujarnya saat dihubungi via telepon, Senin (12/8/2019).

Lebih lanjut Aru menegaskan bahwa memang ada berbagai obat kanker yang berasal dari tumbuhan herbal khas Indonesia. Biasanya bukan berupa dedaunan, bisa berupa akar bahkan kulit batang pepohonan. Namun, butuh proses panjang atau lama untuk memastikan secara benar manfaatnya terhadap pengobatan kanker pada manusia.

"Karena uji coba awal dengan tikus itu berbeda dengan uji coba kepada manusia. Seringkali penelitian itu berhasil digunakan pada tikus, tetapi saat (diuji coba) pada insan karenanya nihil. Dan itu banyak terjadi," kata Aru. 
Baca juga : Kayu Bajakah Penyembuh Kanker, Propolis Juga Dapat Menyembuhkan Kanker 
Ahli gizi Dr dr Tan Shot Yen, M.Hum menyampaikan, penemuan obat kanker yang diteliti siswa SMA masih sangat memerlukan pembuktian dalam bidang kedokteran. Menurut Tan, subjek uji coba haruslah homogen dan tak bersumber dari satu sampel percobaan saja atau edivence based. Evidence based medicine (EBM) merupakan pendekatan medis yang didasarkan pada bukti ilmiah terkini guna kepentingan pelayanan kesehatan penderita. EBM mengkombinasikan kemampuan dan pengalaman klinik dengan bukti ilmiah yang sanggup dipercaya.

Viralnya Kayu Bajakah, Siapa Yang Untung? - Fenomena hari ini, merupakan suatu hal yang harus kita perhatikan bersama bahwa dalam kehidupan ini, kesehatan yakni harta yang paling utama. Seberapapun banyaknya uang yang kita miliki namun, saat tubuh ini tidak berdaya maka akan sia-sia semua dunia dan isinya. Tidak lupa untuk selalu bersyukur kepada Allah, atas aneka macam nikmat yang sudah diberikan kepada kita. 


0 Response to "Viralnya Kayu Bajakah, Nguntungin Siapa Ya?"

Posting Komentar

Postingan Populer

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel